Kebudayaan masyarakat suku Gayo



Kebudayaan Masyarakat Gayo
Provinsi aceh terletak di ujung barat Indonesia dan termasuk garis khatulistiwa , di provinsi aceh terkenal Kopi yang berasal dari Gayo , ia gayo adalah salah satu suku yang ada dan sudah lama berdomisili di aceh terletak di tengah provinsi aceh , kota takengon di apit oleh pegunungan yang hijau di sana kebudayaan dan kebiasaan masyarakat gayo berkebang dari masa kemasa , masyarakat nya banyak bertempat tinggal di Aceh Tengah , Bener Meriah ,Aceh Tenggara dan Gayo lues

Sejarah
            Di masyarakat gayo ada budaya yang namanya kekeberen atau kabar-kabari seperti itu , ada yang mengatakan sejarah dari masrakat gayo sendiri berasal dari Kerajaan Linge dan ada juga yang menyebutkan masrakat gayo itu dari batak atau jika di masyarakat gayo sendiri disebut batak 27
            Tetapi jika dilihat lagi dari temuan para peneliti di ujung karang mendale takengon ada nya tengkorak dari nenek moyang masyrakat gayo yang telah diteliti telah hidup  sejak dari 6500 tahun yang lalu jika dikaitkan dengan batak 27 itu tidak masuk akal , tapi jika kkita kaitkan di masyarakat gayo adanya marga marga , contohnya saja ada marga
a.      CIBRO
b.      MELALA
c.       MUNTE
d.      MAHLIGE
e.      ARIGA
f.        LINGE
g.      TEBE

Agama
            Islam masuk ke Nusantara melalui Aceh, akan tetapi agama Islam masuk ke Gayo memerlukan waktu oleh karena orang Gayo menganut animisme dan agama Budha, hal ini dapat dilihat dari jejak-jejak kerangka yang ditemukan di Ujung Karang dan Mendale yang berdasarkan uji carbon berusia 7400 tahun yang lalu.
dan setelah masuk nya islam ke dataran tinggi gayo masyarakat gayo akhirnya memeluk agama islam dan sekarang hidup dengan rukun dengan adat istiadat dan hukum yang berlaku .


Seni Budaya
            Suatu unsur budaya yang tidak pernah hilang di kalangan masyarakat gayo adalalah kesenian yang tidak pernah mengalami kemunduran bahkan cenderung berkembang ,
            Budaya di gayo memang sudah ada darizaman nenek moyang saat raja linge ada budaya itu turun temurun sampai sekarang masih ada dan merupakan ciri khas tersendiri dari suku masyrakat gayo
 bentuk kesenian yang paling terkenal antara lain tari saman dan seni bertutur yang disebut didong , selain untuk hiburan dan rekreasi , bentuk-bentuk kesenian ini mempunyai fungsi ritual pendidikan ,sekaligus sebagai sarana untuk mempertahankan keseimbangan dan struktur sosial masyarakat.
·         Didong
            Ada banyak kesenian ada suku gayo salah satunya disong yaitu kesenian yang memadukan unsur tari , vokal , serta sastra. Kata didong  mendekati pengertian kata denang atau donang yang artinya nyanyian sambil bekerja bersama-sama dengan bunyi-bunyian

·         Didong niet
·         Tuak kukur
·         Melengkan
·         Dabus
·         Tari bines
·         Tari guel
·         Tari munalo
·         Tari sining
·         Tari turun ku aih aunen
·         Tari resam berume
·         Tari saman
Tari saman tarian ini mencerminkan budaya gayo yang sangat kuat menganut agamanya dari gerak dan lirik lagu yang di ucapkan oleh para penarinya , jumlah tari saman selalu ganjil , tari saman dilakukan formasi berduduk berjejer rapat disertai gerakan dinamis tangan dan kepala .

Soal alat musik di gayo ada alat musik tradisional
·         Canang
·         Teganing
Kerajinan
·         Kerawang Gayo
·         Kertan/ anyaman

Masakan khas suku gayo
·         Masam jeng
·         Gutel
·         Lepat
·         Pulut bekuah
·         Cecah
·         Pengat
Di masyrakat gayo sendiri ada budaya yang dinamakan sumang , disini maksudnya adalah cara orang dalam bermasyarakat yang dilarang atau interaksi sosial orang yang tua dengan orang yang muda  , yaitu
a.      Sumang percerakan          :tabu dalam cara dalam berbicara
b.      Sumang penengonen        :tabu dalam cara melihat
c.       Sumang pelangkahen       :tabu dalam cara berjalan
d.      Sumang pekunulen           :tabu dalam cara duduk

Bahasa
            Berbicara tentang bahasa di masyarakat gayo banyak yang berpendapat suku gayo memakai bahasa aceh walau pun di aceh sendiri lebih didominasi bahsa aceh tapi masyrakat gayo memiliki bahasa yaitu bahasa gayo bahsa gayo sangat jauh berbeda dengan baha aceh dialeknya jauh berbeda.
           
            Ditakengon sendiri bahasa yang dipakai masyrakat adalah bahasa gayo , bahasa gayo ada yang halus ada yang kasar karena kemajuan zaman dan perubahan dan silih bergantinya suku dan ras yang masuk ke takengon bahasa yang di pakai lebih sering bahasa kasar bahasa halus lebih banyak yang mengetahui orang tua karena dalam bahasa halus tersebut banyak istilah-istilah yang harus dimengerti.

Dalam tutur berkeluarga di suku gayo ayah di panggil ama ibu di panggil ine abang/kakak di panggil aka adik dipanggil engi laki-laki disebut rawan/wen  perempuan disebut banan/ipak ,  Dalam bahasa gayo , suku gayo juga mengenal tingkat kesopanan dalam berbicara dan ditunjukan dengan tutur (cara memanggil orang) dengan panggilan yang sopan dan berbeda. Hal tersebut menunjukan tata karma ,sopan santun, rasa hormat, penghargaan dan kasih sayang. Kepada orang tua minsalnya akan memiliki tutur yang berbeda dengan anak-anak , dapat kita contohkan , pemakain panggilan ko dan kam ,yang kedua kata tersebut memiliki arti yang sama  (anda) . panggilan ko biasa digunakan dari orang tua kepada yang lebih muda, sebaliknya, terasa janggal atau tidak sopan bila yang muda mengatakan kata ko kepada orang yang lebih tua , kata kam sendiri lebih sopan dari kata ko . selain itu , kam itu menunjukan kata makna kata jamak .

Contoh percakapan dalam bahasa gayo (perkenalan)

Sahan geral ni kam     =siapa nama anda
Geralku melala           =nama saya melala
Hana keber ?               =apa kabar ?
Keber jeroh                 =kabar baik
Nge eke mangan?       =sudah makan
Gere ilen                     =belum

Kehidupan Sosial
Di dalam ruang lingkup atau lingkungan bermasyrakat , masyarakat gayo hidup di tengah-tengah masyrakat yang di dalam ruang lingkupnya sedikit disebut kampong , setiap kampong di kepalai oleh gecik atau reje kampong ,kumpulan beberapa kampong disebut kemukiman yang di pimpin oleh mukim , dalam sistem pemerintahan tradisional ada yang disebut sarak opat yang terdiri dari reje (raja) , petue(petua orang yang dituakan) , imem (imam) , dan rayat (rakyat)

Mata Pencarian
            Di gayo saat ini masrakat lebih banyak bercocok tanam , komuditi nya kebanyakkan kopi , tapi didaerah danau laut tawar banyak masyrakat nya sebagai nelayan dan sambil berkebun kopi juga , jika di daerah isaq itu lebih banyak masyarakatnya  memelihara atau mengembalai hewan tapi kopi lah yang menjadi komuditi utama masyarakat gayo dan sebagai mata penncahariannya.

Ilmu Pengetahuan
Sistem dalam masyarakat gayo dahulu mengenal beberapa teknologi yang manual , seperti di bidang pertanian , para petani di Gayo banyak menggunakan tenaga kuda, kerbau dalam menggarap sawah . Begitu juga dengan yang lain seperti kerajinan yaitu seni arsitektur ,seni ukir ,sulaman dan anyaman . Dahulu masrakat Gayo selalu menggunakan peralatan tradisional , dengan perkembangan zaman yang semakin canggih tidak mengurangi kenginan untuk mengikuti tantangan zaman ,yaitu masyarakat sudah beralih menggunakan alat yang lebih modern untuk penghidupan dan kesejahteraan , para petani yang dulu menggunakan tenaga kuda dan kerbau untuk menggarap sawah kini beralih mengunakan mesin traktor dan para pengerajin kerawang sudah beralih ke alat modern tapi tanpa mengurai seni dalam tradisonal kerawang gayo tersebut

Banda aceh 10/29/2014
11.36
Daftar Pustaka



Petue Gampong Bies


Previous
Next Post »
0 Komentar