Tanah Gayo merupakan perkebunan kopi arabika yang
terbesar di Asia Kopi Gayo merupakan salah satu kopi khas Nusantara asal Aceh
yang cukup banyak digemari oleh berbagai kalangan di dunia. Kopi Gayo memiliki
aroma dan rasa yang sangat khas. Kebanyakan kopi yang ada, rasa pahitnya masih
tertinggal di lidah kita, namun tidak demikian pada kopi Gayo. Rasa pahit
hampir tidak terasa pada kopi ini. Cita rasa kopi Gayo yang asli terdapat pada
aroma kopi yang harum dan rasa gurih hampir tidak pahit. Bahkan ada juga yang
berpendapat bahwa rasa kopi Gayo melebihi cita rasa kopi Blue
Mountain yang berasal dari Jamaika. Kenapa terbaik karena kopi yang dihasilkan dari
kebun kopi gayo sudah termasuk dalam kopi (speciality) test cup 80% Kopi Gayo dihasilkan dari perkebunan rakyat di
dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah.Di daerah tersebut kopi ditanam dengan cara
organik tanpa bahan kimia sehingga kopi ini juga dikenal sebagai kopi hijau
(ramah lingkungan). Kopi Gayo disebut-sebut sebagai kopi organik terbaik di
dunia.
Di
Dataran Tinggi Gayo, perkebunan Kopi telah dikembangkan sejak tahun 1908. Kopi
ini tumbuh subur di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah dan Gayo Lues. Ketiga
daerah yang berada di ketinggian 1200 m di atas laut tersebut memiliki
perkebunan kopi terluas di Indonesia yaitu dengan luasan sekitar 94.800 hektar.
Masing-masing di Kabupaten Aceh Tengah 48.000 hektare yang melibatkan petani
sebanyak 33.000 kepala keluarga (KK), Bener Meriah 39.000 hektare (29.000 KK)
dan 7.800 hektare di Kabupaten Gayo Lues dengan keterlibatan petani sebanyak
4.000 KK. Di ketiga kabupaten ini kopi adalah nafas bagi mereka karena dari
sinilah semua mereka mencari nafkah untuk melanjutkan hidup. Pad dari kopi ini
cukup besar untuk daerah masing-masing. Tapi tahukah anda terbesit akan megah
nya kopi gayo tahukah anda petani kopi gayo yang menghasilkan kan kopi terbaik
itu . sangat disayangkan pemerintah seperti biasa-biasa saja dalam hal
mengembangkan dan memajukan kopi ini , , tapi alangkah sayangnya petani petani
kopi di daerah ini pemerintah kurang memperhatikan bagaimana petani kopi ke
kebun dan cara membawa kopi itu , kopi gayo sangat di banggakan tapi pemerintah
kurang memerhatikan infrasturuktur untuk petani minsalnya saja jalan ,
contohnya desa peseng kec bebesen jalan di sini sangat rusak apalagi ketika
hujan banyak petani kopi terjebak dalam jalan yang sangat becek dan tidak bias
dilewati , ditambah sering terjadi longsor di tepi jalan , pemerintah hanya
diam melihat ini sudah beberapa tahun pemerintah tutup mata tentang infrastrktur
jalan ke kebun untuk petani kopi , jika tidak ada jalan petani sangat susah ke
kebun . kopi gayo itu padahal kopi terbaik alangkah baiknya pemerintah melihat
apa yang diinginkan masyarakat khusus nya para petani gayo. Dalam hal ini
pemerintah harus melihat jeli demi kemajuan petani kan sangat sayang sekali
petani petani kopi pergi ke kebun jalan yang dibuat hanya jalan setapak dan
jika dibuat tidak langsung di aspal hanya pengerasan saja kan sayang petani
jika hujan becek sepeda motor tidak bias lewat ,
Ditambah
lagi dalam dinas perkebunan saya melihat tidak ada usaha untuk
mensosialisasikan kepada petani untuk bagaimana cara menanam atau membudidayakan
kopi tapi petani hanya belajar secara otodidak atau cara nya hanya cara turun
temurun. Disini kita lihat dimana peran pemerintah ? yang kaya hanya toke atau tengkulak tengkulak yang mempunyai modal dan berani membeli kopi.
0 Komentar